Kamis, 13 Juli 2023. Acara di buka oleh Moderator Favorit Farah Halimus Sadiah dan di sambung dengan sambutan pertama yang disampaikan oleh Pimpinan Ponpes Darul Amanah Bedono. Beliau menyampaikan bahwa kita harus selalu bersyukur kepada Allah Swt dan bukti nyata rasa syukur seorang pendidik antara lain dengan melakukan peningkatan kualitas diri dan kompetensi sebagai pendidik sebagaimana kegiatan saat ini. Keduanya, bukti berSholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, selain membaca shalawat secara lisan, rasa cinta kita dibuktikan dengan tindakan nyata meneruskan warisan ilmu keIslaman dengan berkhidmah melalui pendidikan.
Kami sangat mendukung kegiatan ini, bahkan kami wajibkan dewan guru untuk mengikuti acara pada pagi hari ini. Sebab peningkatan kompetensi pendidikan guru merupakan salah satu upaya memberikan pelayanan yang bermutu. Harapan kami dengan IHT ini mampu menghasilkan produk nyata berupa RPP, Modul Ajar serta perangkat pembelajaran lainnya.
IHT kali ini berlangsung selama satu hari penuh, di aula masjid A-Nur dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.30, dihadiri 40 guru Darul Amanah Bedono beserta beberapa guru Madrasah Aliyah terdekat.
Sambutan kedua oleh pengawas MA Kemenag Kabupaten Semarang, Bapak Drs. H. Sri Ekanta. Beliau mengucapkan terimakasih kepada pimpinan Ponpes Darul Amanah Bedono, yang memiliki inisiatif sendiri untuk menyelenggarakan kegiatan semacam ini tanpa menunggu program pemerintah. Kesadaran demikian sangat kami apresiasi dan dengan nilai sangat positif. Beliau juga memuji pesantren yang baru berumur 2 tahun, namun semangatnya luar biasa. Menurut Pak Ekanta, kyai Darul Amanah ini bukan hanya sebagai ulama, ternyata beliau juga salah seorang praktisi pendidikan, pernah menjadi guru madrasah, pernah menjabat kepala madrasah, bahkan juga Ketua yayasan dan pembina yayasan.
Dengan demikian pantas jika keilmuan dan perhatian pada pendidikan sangat diperhatikan. Hal ini patut diteladani bagi pengurus yayasan lainnya dalam hal kepeduliannya meningkatkan kompetensi guru.
Bukan hanya itu, pengawas memperkenalkan pengalaman dan pengetahuan (Skill) narasumber kali ini, Ibu Helina. Harapannya pemateri bisa memberikan motivasi agar guru selalu belajar dan belajar dengan penuh semangat dan keihklasan tinggi. Gunakan integritas, sekill, dan pemahaman untuk terus mengembangkan kompetensi mengajar. Kita harus seneng dulu, kemudian aktif dan akan menjadi pengajar yang profesional.
Lebih lanjut Ibu Helina Pancawardhani,M.Pd menyampaikan, bahwa menjadi seorang guru harus memperhatikan penampilan yang menarik dan mampu memilih metode yang tepat serta mampu menyajikan materi dengan menarik serta disukai oleh peserta didik. Sudah semestinya guru harus bisa mengambil hati peserta didik agar mudah dalam transfer ilmu, lalu masuklah ke dunia anak sesuai dengan perkembangan usia mereka.
“Untuk menjadi besar tidak harus menjadi kontes pribadi dan jadilah apa adanya yang terus mengasah kemampuan personal”
Helina Pancawardhani.
Helina Pancawardhani dan Fahrur Rozi menambahkan quotes dari Albret Einsten yang mengatakan bahwa “Orang yang tidak waras itu mereka yang melakukan hal yang sama dan mengahrapkan hasil yang berbeda”. Tugas kurikulum hanya untuk menjadikan anak yang soleh, mandiri dan terampil. Apapun kurikulumnya kata kuncinya hanya pada cara mengajar seorang guru kepada murid, kita harus mempunyai pola pikir bahwa mengajar itu untuk beribadah.
“sukses tidak ditentukan di mana kamu belajar, tapi akan dibuktikan dengan bagaimana cara kamu belajar”.
Fahrur Rozi