Bertepatan pada Kamis Pon 6 Juli 2023, Pondok Pesantren Darul Amanah Bedono kembali mengadakan agenda tahunan Khutbatul Iftitah. Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Pesantren, Ketua Yayasan, ustadz-ustadzah dan santri lama maupun santri baru.
Khutbatul Iftitah menjadi semangat baru bagi pengasuh, pengurus dan santri dalam menjalani aktivitasnya sebagai pelayan ummat. Acara tahunan ini sebagai sarana penyampaian buku panduan santri baru, agar mereka memahami visi dan misi, serta program pendidikan secara menyeluruh di Ponpes Darul Amanah Bedono ini. Masjid An-Nur menjadi tempat penyelenggaraan acara. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua Yayasan bapak Setiarto. Beliau mengucapkan selamat datang kembali kepada para santriwan santriwati lama setelah liburan semester yang sudah berlalu. Dan selamat datang bagi santri baru.
Ketua yayasan menjelaskan urgensinya menjadi seorang. Antara lain dijelaskan, kita semua bisa dan mau mendoakan kedua orang tua. Lebih lanjut disebutkan bahwa santriwan santriwati merupakan generasi masa depan yang diharapkan bisa menjadi seorang ulama, pemimpin, atlet, pengusaha, pedagang, petani dan berbagai macam profesi lainnya yang di landasi dengan ahlakul kharimah.
Antusias santriwan-santriwati dan para guru yang sangat luar biasa, terbukti dengan kekompakan saat pembawa acara mengetes konsentrasi dan kecerdasan peserta. Aba-aba “tepuk satu, tepuk dua, tepuk tiga, tepuk empat” Kemudian ada juga tepuk kekompakan dengan “take one, take two, take tree, take four”, hal ini menjadi daya tarik dan penyemangat dalam Khutbatul Iftitah tahun 2023 ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah Bedono menyampaikan sambutan, pembinaan, motivasi dan sekaligus membuka secara resmi. Mengawali sambutannya, disampaikan bahwa santri Darul Amanah Bedono merupakan calon pemimpin masa depan, kelak ada yang menjadi anggota dewan, tentara, polisi, dokter, pengusaha, ulama dan lain sebagainya sesuai bakat masing-masing, namun tetap memiliki akhlakul karimah, sehingga semua profesi itu dapat menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menjadi seorang santri harus bisa menampilkan kebaikan-kebaikan yang diteladankan oleh para guru. Seorang gurupun demikian harus bisa menjadi seorang teladan bagi para anak didiknya. Abi mengutip pendapat Imam Al Ghozali bahwa ilmu ibarat cahaya yang akan menerangi jalan hidup seseorang dan membantunya dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.