Pesantren Darul Amanah Bedono, sebuah lembaga pendidikan agama yang telah mengambil langkah inovatif dengan memperkenalkan sekolah sepak bola di dalam lingkungan pesantren. Langkah ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan potensi anak-anak muda dalam olahraga yang populer ini, sambil tetap memprioritaskan nilai-nilai agama dan akademik.
Sekolah sepak bola di pesantren Darul Aamanah Bedono ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di kabupaten semarang. Proyek ini merupakan kolaborasi antara pengurus pesantren dan pelatih sepak bola berpengalaman yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan sepak bola yang berkualitas kepada para santri.
Pendiri pesantren, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari kesadaran akan pentingnya mengembangkan potensi anak-anak dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. “Sebagai lembaga pendidikan, kami ingin memberikan kesempatan kepada santri kami untuk berkembang secara menyeluruh, baik dalam akademik maupun olahraga. Sekolah sepak bola ini adalah wujud dari komitmen kami untuk memberikan pendidikan yang holistik kepada para santri,” ujar Kiai Ahmad Mustafidin, S.Pd,M.S.I
Sekolah sepak bola di pesantren ini menawarkan program pelatihan sepak bola yang komprehensif. Para santri yang bergabung dengan sekolah ini akan menerima pelajaran teknik dasar sepak bola, strategi permainan, dan kondisi fisik yang optimal. Mereka juga akan dibekali dengan pemahaman tentang etika dan nilai-nilai sportivitas dalam olahraga.
Sekolah sepak bola ini bukan hanya untuk santri yang bermimpi menjadi pemain sepak bola profesional, tetapi juga untuk mereka yang ingin menjalani gaya hidup yang sehat dan aktif. Pesantren berharap bahwa program ini dapat menginspirasi para santri untuk menjadikan olahraga sebagai bagian yang integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
Pelatih kepala sekolah sepak bola Ponpes Darbe, menjelaskan bahwa pesantren memberikan lingkungan yang ideal untuk mengembangkan bakat sepak bola para santri. “Di pesantren, kami memiliki fasilitas yang memadai dan waktu yang cukup untuk melatih para santri. Kami juga menekankan pada pendekatan yang holistik, memperhatikan perkembangan emosional dan spiritual mereka. Hal ini akan membantu mereka menjadi pemain sepak bola yang lebih baik dan pribadi yang lebih baik pula,” ujar Andi Wahyudi.
Adanya progam ini menjadi terobosan baru agar generasi penerus bangsa terlebih khusus anak-anak yang beranjak dewasa agar tertarik dengan pondok pesantren, sebab di abad 21 ini, sudah banyak studi kasus anak remaja yang melakukan tindakan kriminal, dengan sebab kurang nya perhatian dan dukungan ilmu agama yang mewadai serta lingkungan yang tidak sehat.
Diharapkan bahwa sekolah sepak bola di pesantren ini akan menjadi model bagi lembaga pendidikan lainnya di Indonesia. Kombinasi antara pendidikan agama yang kuat dengan pendidikan olahraga yang komprehensif dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan generasi muda Indonesia.