Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), diadakan pada (Rabu, 04/06/23).
Kegiatan ini diikuti oleh 16 Kepala Madrasah Aliyah (MA), 16 Wakil Kepala Bidang Kurikulum Madrasah Aliyah, serta 2 orang pengawas Madrasah Aliyah Kabupaten Semarang. Adapun sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini adalah MA Darul Amanah Bedono dengan Kepala Madrasah perdana yaitu Fina Ni’amul Mahbub, S.Pd.I.
Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Drs. H. Imam Mursyid, M.Pd, Selaku kepala MAN 2 dan sekaligus sebagai ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah (KKMA) Kab.Semarang. Beliau menyampaikan bahwa di sini kita sama-sama belajar. Saya sendiri datang ke MAN 2 dengan Infrastuktrur yang sudah apik dan sistem pendidikan yang sudah mapan. Namun demikian seiring perkembangan zaman, maka inovasi pendidikan dan pembaharuan kurikulum madrasah harus selalu dilakukan.
Saat ini kita berada di Ponpes Darul Amanah Bedono yang baru berdiri 2 tahun, sedangkan MA Darul Amanah Bedono ini belum genap 1 tahun, patut kita dukung dan kita doakan bersama supaya lembaga ini bisa mengikuti perkembangan madrasah yang ada di Kabupaten Semarang. Pada kesempatan kali ini pula, mari sama-sama kita belajar dan berusaha meningkatkan kualitas lembaga masing-masing, serta mengenang bagaimana dahulu kala para pendiri telah merintis dan berjuang penuh semangat sehingga lembaga pendidikan kita semua sampai saat ini Alhamdulillah masih menunjukkan exsistensinya dan berkembang sesuai perkembangan zaman.
Adanya lembaga pendidikan tempat kita berkhidmah ini adalah salah satu tempat guna menyalurkan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan tujuan agar memperoleh kualitas pendidikan yang baik dan utuh bagi generasi muda bangsa masa depan. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang pada intinya setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang layak.
Berikutnya sambutan disampaikan oleh pengawas Madrasah Aliyah Kab.Semarang Bapak Drs. H. Abdul Rohim, M.P.d. Bahwa Tahun 2024 secara serentak akan dimulai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di semua lembaga pendidikan khususnya madrasah se Kab.Semarang.
Salah satu tujuan adanya IKM ini adalah mengasah pola pikir anak untuk menjadikan peserta didik mempunyai karakter Critical Thingking. Oleh karena itu suka tidak suka kita wajib mengaplikasikan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2024/2025.
Tugas kepala madrasah aliyah salah satu di antaranya yaitu mengawasi tenaga pendidik agar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar ini dengan baik dan benar. Harapan kami agar bapak/ibu kepala madrasah bisa menjalankan IKM ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam sesi Workshop, materi pertama diisi oleh Ibu Helina Pancawardahani, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa kurikulum itu akan selalu berubah menyesuaikan perkembangan zaman. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mengembangkan potensi siswa.
Pergantian kurikulum seharusnya diiringi dengan kemampuan pendidik (guru) dalam menerapkan kurikulum serta metode mengajar yang tepat sesuai kondisi peserta didik dan relevansi materi yang akan disampaikan.

Sekarang kita menggunakan kurikulum merdeka, jika dulu menggunakan KTSP kemudian KOSP. Sampai saat ini kita sepakat untuk menerapkan sistem kurikulum yang detail di setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda, namun dengan tetap mengacu kepada standar yang sama.
Madrasah diberikan keleluasaan untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan potensi siswa, masyarakat lokal dan sesuai dengan kemampuan madrasah masing-masing, dengan tetap mengacu kepada kurikulum inti. Dengan demikian, kurikulum operasional yang digunakan di madrasah harus dikembangkan dan dikelola oleh madrasah dengan mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Pimpinan Ponpes Darul Amanah Bedono
Pada sesi penutupan, pimpinan pesantren Darul Amanah Bedono (Abi Ahmad Mustafidin, M.S.I) menyampaikan motivasi kepada para peserta agar selalu melakukan inovasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengembangan kurikulum. Selain mengikuti perkembangan Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah, kita juga perlu mengembangkan kurikulum muatan lokal yang unggul, sesuai dengan kebutuhan masyarakat market pendidikan.
Selain kepala madrasah, wakil kepala bidang Kurikulum ini juga sebagai ujung tombak sekaligus sebagai jantungnya lembaga pendidikan. Jika anda semua faham tentang perkembangan kurikulum terbaru serta mampu mengimplementasikan di lembaga pendidikan masing-masing, tentunya madrasah di kabupaten Semarang ini akan maju dengan pesat. (Autors/Andi Wahyudi).