Cibubur, Jakarta Timur- Bindamping kontingen Darul Amanah Bedono turut menghadiri pertemuan penting bertajuk bindamping profesional yang di adakan di Aula Cemara, Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta) Cibubur pada Senin (18/11/24)
Terselenggarakan acara ini dalam rangka pertemuan seluruh bindamping kontingen yang hadir untuk memperkuat koordinasi dan berbagi strategi pembinaan. Pertemuan tersebut berlangsung pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB dan di pimpin oleh Kak Dr. Sigit Muryono, M.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda.
Acara ini bertujuan untuk menyatukan pemahaman dan meningkatkan kapasitas para bindamping dalam mendampingi peserta didik di kegiatan pramuka tingkat nasional. Kak . Sigit Muryono menyampaikan pentingnya peran bindamping dalam membina generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan memiliki semangat kebangsaan. Ia menekankan bahwa para bindamping harus menjadi teladan dalam membangun kepemimpinan dan membina hubungan yang harmonis di antara anggota pramuka.
“kakak-kakak bindamping sekalian. Saya bangga dengan partisipasi anda sekalian dalam menyukseskan kegiatan KPMN ini. Hari ini seluruh kegiatan dan rotasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan schedule yang ada. Tanpa adanya bindamping- bindamping yang hebat, tentu acara ini tidak ada apa-apanya. Tetap semangat semoga acara bisa berjalan dengan lancar sampai penutupan nanti”
Turut hadir seluruh bindamping dari berbagai kontingen, termasuk Darul Amanah Bedono, kak Muhammad Choirul Wafa dan kak Farichah Chalimatus Sa’diyyah sebagai perwakilannya. Partisipasi mereka menunjukkan komitmen tinggi terhadap pembinaan pramuka di tingkat nasional. Selama sesi tersebut, para peserta mendapat kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Kak Dr. Sigit. Peserta bisa mengajukan pertanyaan, serta berbagi pengalaman dan tantangan yang menghadap selama mendampingi anggota pramuka.
Syarat Menjadi Bindamping yang Profesional
Dalam pertemuan di Aula Cemara, Kak Dr. Sigit Muryono, M.Pd., menekankan pentingnya pemenuhan beberapa syarat untuk menjadi bindamping yang profesional. Menurutnya, untuk bisa menjalankan peran ini, seorang bindamping harus memenuhi kualifikasi yang mencakup aspek kepribadian, keterampilan, dan pengetahuan.
Komitmen Tinggi terhadap Gerakan Pramuka. Menjadi bindamping bukan sekadar tugas, tetapi komitmen penuh terhadap gerakan Pramuka. Dr. Sigit menegaskan bahwa seorang bindamping harus memiliki dedikasi tinggi dan semangat yang tak tergoyahkan dalam mengabdi untuk membina generasi muda.
Penguasaan Materi Kepramukaan. Seorang bindamping harus memiliki pemahaman mendalam mengenai prinsip dasar kepramukaan dan Tri Satya serta Dasa Dharma Pramuka. Hal ini meliputi penguasaan metode dan materi pembelajaran, baik teori maupun praktik, yang relevan dengan kegiatan Pramuka. Kak Sigit menekankan bahwa seorang bindamping harus siap menjadi sumber pengetahuan.
Keterampilan Kepemimpinan dan Pembinaan. Syarat berikutnya adalah kemampuan kepemimpinan yang baik. Bindamping harus mampu mengarahkan, memotivasi, dan memberikan teladan bagi anggota Pramuka. Kak Sigit menyebutkan bindamping yang efektif adalah mereka yang bisa membangun suasana harmonis dan mendorong peserta untuk bekerjasama dalam tim. Kepemimpinan juga mencakup kemampuan memecahkan masalah dengan cepat dan tepat, serta membuat keputusan yang bijaksana di bawah tekanan.
Sertifikasi dan Pelatihan Khusus. Dr. Sigit juga menekankan pentingnya sertifikasi dan pelatihan formal sebagai syarat menjadi bindamping yang kompeten. Mengikuti kursus mahir dasar dan lanjutan, serta pelatihan lain yang di adakan oleh Kwartir, menjadi bagian penting dari pembinaan kemampuan seorang bindamping. Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengasah keterampilan praktis dalam mendampingi anggota pramuka.
Kemampuan Beradaptasi dan Inovasi. Syarat lain yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah dan menciptakan program pembinaan yang inovatif. Dr. Sigit menjelaskan bahwa bindamping yang baik harus memiliki fleksibilitas tinggi dalam menghadapi tantangan di lapangan. Selain itu, inovasi dalam program pembinaan penting untuk menjaga minat peserta didik dan membuat kegiatan pramuka selalu relevan dan menarik.
Tantangan Dan Solusi dalam Peran Bindamping
Tak dapat dipungkiri, peran bindamping juga dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Kak Dr. Sigit membahas beberapa tantangan utama yang dihadapi, seperti kurangnya sarana dan prasarana, kesulitan dalam pengelolaan kelompok besar, serta perbedaan latar belakang sosial peserta. Untuk mengatasi masalah ini, beliau menyarankan bindamping untuk memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan setempat, seperti pihak sekolah dan pemerintah daerah, guna mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Bindamping juga disarankan untuk memiliki keterampilan beradaptasi dengan situasi yang dinamis. Kak. Sigit mencontohkan bahwa saat kegiatan berlangsung di alam terbuka, perubahan cuaca bisa menjadi tantangan yang tidak terduga. “Sebagai bindamping, kemampuan untuk cepat beradaptasi dan memastikan keamanan serta kenyamanan peserta sangat krusial,” ujarnya.
Dengan bekal materi ini, harapanya bindamping, termasuk kontingen Darul Amanah Bedono, dapat terus mengembangkan keterampilan dan dedikasinya dalam mendampingi generasi muda, sehingga mampu membentuk pemimpin masa depan yang berkualitas.